Penggunaan DNA dalam forensik dimulai pada tahun 1900 di Austria. Dengan penerapan apa yang umumnya dianggap pertama sebagai penanda genetik yang dapat diandalkan, system darah yang dikenal dengan sistem ABO. Karl Landsteiner, yang menemukan sistem ini, mampu mengkategorikan darah ke dalam tiga kategori yang berbeda. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi Kedokteran pada tahun 1930 untuk karyanya tersebut. Sementara Dr Landsteiner melakukan penelitiannya, ilmuwan Ceko brilian, Jan Jansky, juga melakukan percobaan dan kemudian menemukan perbedaan dari empat golongan darah. Sayangnya, karya Mr Jansky yang diberikan hampir tidak ada pengakuan.